Factors Directory

Quantitative Trading Factors

Momentum Tren Dinamis

Jenuh Beli dan Jenuh JualFaktor EmosionalFaktor Teknis

factor.formula

DTM (Momentum Naik):

DBM (Momentum Turun):

STM (Jumlah Momentum Naik):

SBM (Jumlah Momentum Turun):

ADTM (Indeks Tren Arah Dinamis):

ADTMMA (Rata-Rata Bergerak Arah Dinamis):

di mana:

  • :

    Harga pembukaan hari ini. Menunjukkan level harga pada awal hari perdagangan.

  • :

    Harga pembukaan hari sebelumnya. Menunjukkan level harga pada awal hari perdagangan sebelumnya, digunakan sebagai dasar perbandingan.

  • :

    Harga tertinggi hari ini. Menunjukkan level harga tertinggi yang dicapai selama hari perdagangan.

  • :

    Harga terendah hari ini. Menunjukkan level harga terendah yang dicapai selama hari perdagangan.

  • :

    Momentum naik pada hari ke-i, digunakan untuk menghitung STM.

  • :

    Momentum turun pada hari ke-i, digunakan untuk menghitung SBM.

  • :

    Panjang jendela untuk menghitung jumlah momentum naik (STM) dan jumlah momentum turun (SBM). Nilai default adalah 23, yang berarti data momentum dari 23 hari perdagangan terakhir digunakan untuk perhitungan. Nilai N yang lebih kecil membuat indikator lebih sensitif, sedangkan nilai N yang lebih besar membuat indikator lebih halus.

  • :

    Panjang jendela untuk menghitung Rata-Rata Bergerak Arah Dinamis (ADTMMA). Nilai default adalah 8, yang berarti data ADTM dari 8 hari perdagangan terakhir digunakan untuk perhitungan. Nilai M yang lebih kecil akan membuat ADTMMA lebih sensitif terhadap perubahan ADTM, sementara nilai M yang lebih besar akan membuat ADTMMA lebih halus.

  • :

    Rata-Rata Bergerak Sederhana. Menghitung rata-rata bergerak dari ADTM.

factor.explanation

Indeks Tren Arah Dinamis (DTM) mengukur kekuatan daya beli dan jual pasar dengan membandingkan perbedaan antara fluktuasi naik dan turun harga pembukaan, yang mencerminkan sentimen dan emosi pasar. Perhitungan indikator ini mempertimbangkan fluktuasi harga pembukaan relatif terhadap harga pembukaan hari sebelumnya, serta perubahan harga tertinggi dan terendah hari itu, yang bertujuan untuk menangkap perubahan momentum setelah pasar dibuka. Nilai ADTM berfluktuasi antara -1 dan 1. Semakin dekat nilai ke 1, semakin kuat daya beli pasar, dan semakin dekat nilai ke -1, semakin kuat daya jual pasar. Di bawah -0.5 biasanya dianggap pasar jenuh jual, dan di atas 0.5 dianggap pasar jenuh beli. Indikator ini sering digunakan bersama dengan rata-rata bergerak (ADTMMA) untuk membantu menentukan titik pembalikan tren. Ketika ADTM melintasi ADTMMA dari bawah ke atas, biasanya dianggap sebagai sinyal beli; sebaliknya, ketika ADTM melintasi ADTMMA dari atas ke bawah, biasanya dianggap sebagai sinyal jual. Indikator ini cocok untuk perdagangan jangka pendek dan dapat digunakan bersama dengan indikator teknikal lainnya untuk meningkatkan akurasi sinyal.

Related Factors