Osilator Chaikin
factor.formula
Indikator Median (MID):
Osilator Chaikin (CHO):
Parameter default:
Penjelasan formula:
- :
Harga tengah (Volume Aliran Uang) adalah perubahan harga tertimbang volume. Ini mengakumulasikan volume perdagangan harian dikalikan dengan fluktuasi harga hari itu, menunjukkan aliran masuk dan keluar dana.
- :
Volume, yang mewakili jumlah total saham atau kontrak yang diperdagangkan selama periode waktu tertentu.
- :
Harga penutupan mengacu pada harga aset pada akhir periode waktu tertentu.
- :
Harga tertinggi mengacu pada harga perdagangan tertinggi suatu aset dalam periode waktu tertentu.
- :
Harga terendah mengacu pada harga perdagangan terendah suatu aset dalam periode waktu tertentu.
- :
Rata-Rata Pergerakan Eksponensial adalah rata-rata pergerakan tertimbang dari data deret waktu. Dibandingkan dengan rata-rata pergerakan sederhana, EMA lebih sensitif terhadap perubahan harga baru-baru ini. EMA(MID,N) merepresentasikan rata-rata pergerakan eksponensial MID dalam N jendela waktu.
- :
Parameter EMA periode yang lebih panjang digunakan untuk menghitung EMA yang lebih lambat, dan nilai defaultnya adalah 10. Periode yang lebih panjang membuat EMA bereaksi lebih lambat terhadap perubahan harga, sehingga menghaluskan fluktuasi dan menangkap tren jangka menengah dan panjang.
- :
Parameter EMA dengan periode yang lebih pendek digunakan untuk menghitung EMA yang lebih cepat, dan nilai defaultnya adalah 3. Periode yang lebih pendek membuat EMA bereaksi lebih cepat terhadap perubahan harga, sehingga lebih sensitif menangkap fluktuasi harga jangka pendek.
factor.explanation
Osilator Chaikin (CHO) mengevaluasi perubahan tekanan beli dan jual pasar dengan menghitung perbedaan antara rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) cepat dan lambat dari harga tengah (MID). MID mengukur fluktuasi harga tertimbang volume, sementara EMA menghaluskan perubahan MID. Ketika kurva CHO naik atau turun dengan cepat, ini mungkin menandakan potensi pembalikan sentimen pasar. Secara khusus, CHO yang melintasi di atas sumbu nol biasanya diartikan sebagai sinyal beli, sedangkan lintasan di bawah sumbu nol biasanya diartikan sebagai sinyal jual. Pada saat yang sama, ketika harga saham berada di atas rata-rata pergerakan jangka panjang (seperti rata-rata pergerakan 90 hari), perubahan CHO dari nilai negatif menjadi positif dianggap sebagai sinyal bullish; ketika harga saham berada di bawah rata-rata pergerakan jangka panjang, perubahan CHO dari nilai positif menjadi negatif dianggap sebagai sinyal bearish. Perlu dicatat bahwa CHO juga dapat menghasilkan sinyal divergensi, yaitu, ketika harga dan tren indikator tidak konsisten, hal ini dapat mengindikasikan perubahan tren harga. Harap diperhatikan bahwa indikator ini bukanlah obat mujarab dan harus digunakan dalam kombinasi dengan indikator teknis lain, analisis fundamental, dan lingkungan pasar.