Faktor momentum dirancang untuk menangkap tren inersia harga saham. Secara khusus, jika suatu saham telah mengakumulasikan tingkat return positif yang relatif tinggi dalam K bulan terakhir, saham tersebut dianggap memiliki momentum naik yang kuat dan mungkin akan terus naik di masa depan. Sebaliknya, jika suatu saham telah mengakumulasikan tingkat return negatif yang relatif tinggi dalam K bulan terakhir, saham tersebut dianggap memiliki momentum turun yang kuat dan mungkin akan terus turun di masa depan. Faktor ini dapat digunakan sebagai komponen penting dari strategi pemilihan saham bersama dengan faktor lain untuk meningkatkan kinerja return dan disesuaikan dengan risiko portofolio. Perlu dicatat bahwa efek momentum tidak efektif di semua lingkungan pasar dan mungkin ada risiko pembalikan. Oleh karena itu, saat menggunakan faktor ini, perlu mempertimbangkan situasi pasar dan preferensi risiko secara komprehensif.