Momentum Rasio Harga Rata-Rata Bergerak Multi-Periode
factor.formula
Rumus perhitungan harga rata-rata bergerak:
Rumus normalisasi (rasio harga rata-rata bergerak):
di mana:
- :
Harga penutupan saham j pada hari perdagangan ke-i dalam bulan t, di mana i bervariasi dari d-L+1 hingga d dan d adalah hari perdagangan terakhir bulan tersebut.
- :
Harga penutupan saham j pada hari perdagangan terakhir (d) bulan t.
- :
Lebar jendela rata-rata bergerak, dalam hari perdagangan.
- :
Harga rata-rata bergerak saham j yang dihitung pada hari perdagangan terakhir (d) bulan t, dengan L sebagai jendela waktu.
- :
Rasio harga rata-rata bergerak saham j yang dihitung dengan L sebagai jendela waktu pada hari perdagangan terakhir (d) bulan t terhadap harga penutupan hari itu, yaitu rasio harga rata-rata bergerak yang distandarisasi.
factor.explanation
Faktor ini menangkap momentum tren saham pada skala waktu yang berbeda dengan menghitung rasio harga rata-rata bergerak dari berbagai jendela waktu (misalnya, L=3, 5, 10, 20, 50, 100, 200, 400, 600, 800, 1000 hari perdagangan) terhadap harga penutupan terbaru. Rata-rata bergerak dari rentang waktu yang berbeda dapat mencerminkan sinyal tren pada tingkatan yang berbeda. Misalnya, rata-rata bergerak jangka pendek dapat mencerminkan momentum jangka pendek, sementara rata-rata bergerak jangka panjang dapat mencerminkan tren jangka panjang atau pembalikan. Untuk menghilangkan dampak perbedaan nilai absolut dari harga saham yang berbeda, kami memilih untuk menggunakan rasio harga rata-rata bergerak terhadap harga penutupan hari itu untuk mengukur momentum, sehingga faktor tersebut dapat dibandingkan antara saham yang berbeda. Dengan menggunakan beberapa jendela waktu, faktor tersebut dapat secara komprehensif memeriksa momentum atau sinyal pembalikan pada skala waktu yang berbeda, sehingga meningkatkan kemampuan untuk memprediksi pengembalian saham di masa depan. Faktor ini dapat digunakan sebagai dasar untuk netralisasi lintas-sektoral dari faktor lain (seperti faktor likuiditas dan faktor rasio saham beredar) untuk mengekstrak sinyal momentum yang lebih murni. Dalam aplikasi praktis, biasanya perlu menggabungkan faktor risiko lain untuk optimasi guna meningkatkan stabilitas dan hasil strategi.