Tingkat Perubahan Aset Operasi Tidak Lancar
factor.formula
Rumus perhitungan:
Menghitung tingkat perubahan aset operasi tidak lancar, di mana pembilang adalah selisih antara aset operasi tidak lancar periode berjalan dan aset operasi tidak lancar periode yang sama tahun lalu, dan penyebut adalah rata-rata total aset periode berjalan.
Diantaranya, metode perhitungan aset operasi tidak lancar adalah:
Aset operasi tidak lancar (NCOA_t) untuk periode berjalan kira-kira sama dengan aset tidak lancar untuk periode berjalan dikurangi investasi jangka panjang untuk periode berjalan. Perhitungan ini dimaksudkan untuk menghilangkan dampak aset keuangan non-operasi pada aset tidak lancar dan lebih fokus pada aset tidak lancar yang diperlukan untuk operasi aktual perusahaan.
Metode perhitungan rata-rata total aset adalah:
Rata-rata total aset (AvgTotalAssets_t) adalah rata-rata dari total aset pada awal periode (TotalAssets_{t,begin}) dan total aset pada akhir periode (TotalAssets_{t,end}). Ini digunakan untuk menstandardisasi perubahan aset operasi tidak lancar dan menghilangkan dampak perbedaan ukuran perusahaan.
Dalam rumus, subskrip t menunjukkan periode pelaporan saat ini, dan t-1 menunjukkan periode yang sama tahun sebelumnya; arti spesifik dari variabel adalah sebagai berikut:
- :
Aset operasi tidak lancar untuk periode tersebut.
- :
Aset operasi tidak lancar pada periode yang sama tahun lalu.
- :
Total aset tidak lancar untuk periode tersebut.
- :
Total jumlah investasi jangka panjang pada periode ini mencakup investasi ekuitas jangka panjang, investasi utang jangka panjang, dll.
- :
Rata-rata total aset untuk periode tersebut.
- :
Total aset pada awal periode ini.
- :
Total aset pada akhir periode ini.
factor.explanation
Aset operasi tidak lancar terutama mencakup aset tidak berwujud, aset tetap, dan proyek dalam pengerjaan. Penilaian dan perlakuan akuntansi atas aset-aset ini agak subjektif, dan mungkin ada ruang untuk manajemen laba, sehingga keandalannya relatif rendah. Peningkatan tingkat perubahan aset operasi tidak lancar umumnya dianggap mencerminkan peningkatan investasi perusahaan dalam aset jangka panjang, yang mungkin mengindikasikan ekspektasi perusahaan terhadap pertumbuhan di masa depan, tetapi mungkin juga ada risiko investasi berlebihan dan salah urus. Studi empiris telah menunjukkan bahwa ada korelasi negatif antara faktor ini dan profitabilitas perusahaan di masa depan serta imbal hasil saham di masa depan, yang berarti bahwa investasi berlebihan dalam aset operasi tidak lancar dapat berdampak negatif pada nilai perusahaan dan dapat menyebabkan kesalahan harga di pasar. Oleh karena itu, investor harus mengevaluasi dengan cermat sinyal-sinyal dari faktor ini dan melakukan analisis komprehensif yang dikombinasikan dengan indikator keuangan lainnya.