Biaya Operasional - Residu Aset Tetap
factor.formula
Model regresi biaya operasional:
di mana:
- :
mewakili kuartal ke-i, i ∈ {0, 1, 2, ..., N-1}, mewakili rangkaian kuartalan retrospektif, di mana 0 mewakili kuartal terbaru, N mewakili jumlah total kuartal retrospektif, dan default N = 8. Misalnya, jika N = 8, data diregresi menggunakan data cross-sectional dari 8 kuartal terakhir.
- :
Nilai yang distandarisasi Z-Score dari total biaya operasional pada kuartal ke-i. Rumus standardisasi Z-Score adalah (X - μ) / σ, di mana X adalah biaya operasional asli, μ adalah rata-rata biaya operasional dalam N kuartal terakhir, dan σ adalah standar deviasi biaya operasional dalam N kuartal terakhir. Proses standardisasi menghilangkan perbedaan nilai biaya operasional antara perusahaan dan periode waktu yang berbeda.
- :
Nilai yang distandarisasi Z-Score dari aset tetap pada kuartal ke-i. Rumus standardisasi Z-Score adalah (X - μ) / σ, di mana X adalah aset tetap asli, μ adalah rata-rata aset tetap dalam N kuartal terakhir, dan σ adalah standar deviasi aset tetap dalam N kuartal terakhir. Standardisasi menghilangkan perbedaan nilai aset tetap antara perusahaan dan periode waktu yang berbeda.
- :
Intersep dari model regresi mewakili nilai yang diharapkan dari biaya operasional yang distandarisasi ketika aset tetap adalah 0. Setelah standardisasi Z-Score, intersep umumnya mendekati 0.
- :
Kemiringan model regresi mewakili perubahan yang diharapkan dalam biaya operasional yang distandarisasi untuk setiap perubahan unit dalam aset tetap, dan ukurannya mewakili sensitivitas biaya operasional terhadap aset tetap.
- :
Residu regresi untuk kuartal ke-i. Ini mewakili perbedaan antara biaya operasional aktual dan prediksi model pada tingkat aset tetap saat ini. Khususnya, ketika i = 0, nilai residualnya $\epsilon_0$ adalah nilai faktor ini.
factor.explanation
Logika inti dari faktor residu biaya operasional-aset tetap (Residu BO-AT) adalah untuk mengidentifikasi kemampuan suatu perusahaan dalam mengendalikan biaya operasionalnya pada tingkat investasi aset tetap tertentu. Faktor ini berasumsi bahwa, dengan kondisi lain tidak berubah, harus ada hubungan linear tertentu antara biaya operasional suatu perusahaan dan skala aset tetapnya. Ketika biaya operasional aktual suatu perusahaan menyimpang secara signifikan dari hubungan linear ini (tercermin dalam residu), ini mungkin berarti bahwa efisiensi operasional atau kemampuan manajemen perusahaan tidak normal. Residu positif menunjukkan bahwa biaya operasional suatu perusahaan tinggi dengan investasi aset tetap yang sama, yang mungkin berarti inefisiensi, manajemen yang buruk, atau pengeluaran abnormal lainnya; residu negatif menunjukkan bahwa biaya operasional suatu perusahaan rendah dengan investasi aset tetap yang sama, yang dapat mewakili efisiensi operasional yang lebih tinggi atau pengendalian biaya yang lebih baik.
Faktor ini terkait dengan konsep tradisional utilisasi kapasitas, tetapi lebih memperhatikan tingkat penyimpangan antara biaya operasional suatu perusahaan dan investasi aset tetap, daripada hanya tingkat utilisasi aset tetap. Melalui standardisasi Z-Score, dampak dari perbedaan ukuran perusahaan dan perbedaan industri dihilangkan, membuat faktor ini lebih efektif dalam perbandingan lintas industri. Ukuran residu regresi dapat dianggap sebagai penilaian kuantitatif dari efisiensi operasional suatu perusahaan dan dapat diterapkan pada strategi perdagangan kuantitatif.
Selain itu, konstruksi faktor ini didasarkan pada data historis dari N kuartal terakhir, yang memiliki tingkat stabilitas tertentu. Pemilihan data frekuensi kuartalan juga lebih cocok untuk mencerminkan perubahan dalam efisiensi operasional jangka menengah dan panjang perusahaan daripada fluktuasi jangka pendek. Melalui pengujian ulang dan analisis residu historis, efektivitas faktor ini dalam memprediksi imbal hasil saham di masa depan dapat ditentukan.