Osilator Volume Klinger
factor.formula
TR:
True Range (Pembalikan Tren): Digunakan untuk menentukan pergerakan harga hari ini relatif terhadap hari sebelumnya. Jika harga median hari ini (jumlah harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan) lebih tinggi dari hari sebelumnya, maka diberi nilai 1, jika tidak diberi nilai -1. Variabel ini merepresentasikan perubahan arah tren harga.
DM:
Momentum Harian: Ini menunjukkan perbedaan antara harga tertinggi dan harga terendah pada hari itu, yang mencerminkan fluktuasi harga pada hari tersebut. Nilai ini secara langsung mencerminkan aktivitas harga pada hari tersebut.
CM:
Momentum Kumulatif: Momentum harian (DM) kumulatif berdasarkan perubahan True Range (TR) antara hari ini dan hari sebelumnya. Jika nilai TR hari ini dan kemarin sama, nilai CM kemarin ditambahkan ke nilai DM hari ini; jika tidak, nilai DM hari sebelumnya ditambahkan ke nilai DM hari ini. Variabel ini dirancang untuk menangkap persistensi momentum harga.
VF:
Kekuatan Volume: Nilai kuantitatif yang dihitung berdasarkan volume, momentum harga, dan arah tren. Nilai kekuatan volume akhir diperoleh dengan mengalikan volume hari itu (VOL) dengan koefisien yang dihitung berdasarkan rasio DM terhadap CM dan menggabungkannya dengan arah tren (TR). Langkah ini secara efektif memperkuat hubungan antara momentum harga dan volume.
KVO(N1,N2):
Osilator Volume Klinger: Menghitung perbedaan antara rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) jangka pendek (N1) dan jangka panjang (N2) dari fluktuasi volume (VF). Dengan membandingkan momentum volume jangka pendek dan jangka panjang, ini mencerminkan percepatan atau perlambatan arus masuk dan keluar modal, sehingga mengidentifikasi potensi pembalikan tren.
Arti setiap parameter dalam rumus:
- :
True Range (Pembalikan Tren): Indikator biner yang bernilai 1 jika harga median hari ini lebih besar dari kemarin, jika tidak -1. Digunakan untuk menunjukkan arah perubahan tren harga.
- :
Momentum Harian: Perbedaan antara harga tertinggi dan terendah pada hari itu, mencerminkan fluktuasi harga pada hari itu.
- :
Momentum Kumulatif: Mengakumulasikan momentum hari itu sesuai dengan perubahan TR. Jika nilai TR tetap tidak berubah, ia akan terus mengakumulasi, jika tidak, ia akan mengakumulasi momentum hari sebelumnya. Ini digunakan untuk mengukur kontinuitas momentum harga.
- :
Kekuatan Volume: Volume dikalikan dengan faktor berdasarkan rasio momentum dan dikombinasikan dengan arah tren untuk mengkuantifikasi kekuatan fluktuasi volume.
- :
Volume: mengacu pada jumlah saham atau kontrak yang diperdagangkan untuk suatu sekuritas atau aset tertentu selama periode waktu tertentu.
- :
Periode EMA Pendek: EMA jangka pendek yang digunakan untuk menghitung VF. Nilai default biasanya 34, yang digunakan untuk menangkap perubahan momentum volume selama periode waktu yang singkat.
- :
Periode EMA Panjang: EMA jangka panjang yang digunakan untuk menghitung VF. Nilai default biasanya 55, yang digunakan untuk memperhalus fluktuasi VF dan mengungkapkan momentum tren jangka panjang.
- :
Exponential Moving Average (Rata-rata Pergerakan Eksponensial): Metode perataan tertimbang yang memberikan bobot lebih pada titik data terbaru dan lebih responsif terhadap data baru. Digunakan untuk menghaluskan data deret waktu dan mengidentifikasi tren.
- :
Fungsi Kondisional: Mengembalikan nilai yang berbeda berdasarkan penilaian kondisi. Digunakan untuk melakukan perhitungan yang berbeda berdasarkan aturan logika tertentu.
- :
Fungsi Nilai Absolut: Mengembalikan nilai absolut dari suatu nilai. Memastikan bahwa semua nilai terkait dalam perhitungan positif, yang memudahkan untuk mengukur fluktuasi.
factor.explanation
Osilator Momentum Volume (KVO) mengukur momentum aliran pasar dengan menghitung perbedaan antara rata-rata pergerakan eksponensial jangka pendek dan jangka panjang dari fluktuasi volume (VF). Nilai KVO positif menunjukkan bahwa arus masuk modal jangka pendek lebih kuat daripada jangka panjang, yang mungkin mengindikasikan tren harga naik; nilai KVO negatif menunjukkan bahwa arus keluar modal jangka pendek lebih kuat daripada jangka panjang, yang mungkin mengindikasikan tren harga turun. Persilangan sumbu nol pada indikator KVO sering dianggap sebagai sinyal beli dan jual potensial. Indikator ini menggabungkan momentum harga dan informasi volume, sehingga dapat memberikan perspektif pasar yang lebih komprehensif daripada menganalisis harga atau volume saja. Nilai KVO dengan volatilitas tinggi menunjukkan tren yang kuat, sementara volatilitas rendah dapat mengindikasikan tren yang melemah atau potensi pembalikan.