Semakin tinggi imbal hasil tersirat dari harga target konsensus analis, semakin tinggi ekspektasi pasar terhadap pendapatan masa depan saham. Imbal hasil tersirat yang lebih tinggi dapat berarti bahwa saham tersebut undervalued atau pasar mengharapkan fundamentalnya meningkat secara positif. Namun, perlu dicatat bahwa harga target analis sendiri bukanlah prediksi yang sempurna. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk lingkungan makroekonomi, tren perkembangan industri, fundamental perusahaan itu sendiri, serta penilaian dan emosi subjektif analis. Oleh karena itu, imbal hasil tersirat harus digunakan bersamaan dengan faktor lain untuk mendapatkan keputusan investasi yang lebih akurat.