Factors Directory

Quantitative Trading Factors

Perubahan dalam efisiensi operasi

Faktor fundamentalFaktor Kualitas

factor.formula

Rumus perhitungan faktor perubahan efisiensi operasional adalah:

dalam:

  • :

    Pendapatan operasional pada kuartal ke-i merepresentasikan total pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui aktivitas bisnis utamanya pada kuartal tersebut.

  • :

    Biaya operasional pada kuartal ke-i merepresentasikan biaya langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk mencapai pendapatan operasional pada kuartal tersebut.

  • :

    Intersep dari model regresi merepresentasikan tingkat pendapatan operasional yang diharapkan ketika biaya operasional adalah nol. Dalam skenario bisnis aktual, ini biasanya dapat dianggap sebagai dampak dari biaya tetap.

  • :

    Kemiringan dari model regresi merepresentasikan perubahan yang diharapkan dalam pendapatan operasional untuk setiap perubahan unit dalam biaya operasional. Ini dapat mencerminkan efisiensi output pendapatan yang dapat dihasilkan oleh input biaya unit perusahaan.

  • :

    Residual dari model regresi pada kuartal ke-i merepresentasikan perbedaan antara pendapatan operasional aktual dan pendapatan operasional yang diprediksi oleh model. Residual positif berarti bahwa pendapatan aktual lebih tinggi dari ekspektasi model, menunjukkan bahwa efisiensi operasional telah meningkat dibandingkan dengan tren historis; residual negatif berarti bahwa pendapatan aktual lebih rendah dari yang diharapkan, menunjukkan bahwa efisiensi operasional telah menurun dibandingkan dengan tren historis. Residual ini digunakan sebagai nilai inti dari faktor perubahan efisiensi operasional.

  • :

    i ∈ {0, 1, 2, ..., N-1}, merepresentasikan indeks dari deret waktu, di mana 0 merepresentasikan kuartal terakhir dan N merepresentasikan panjang kuartal historis yang akan dilacak. Nilai default adalah N = 8, yang berarti data dari 8 kuartal terakhir dilacak.

factor.explanation

Langkah-langkah perhitungan faktor ini adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan data: Ambil data pendapatan operasional (Revenue) dan biaya operasional (Cost) perusahaan untuk N kuartal terakhir (default N=8).

  2. Pra-pemrosesan data: Lakukan standardisasi Z-Score pada data pendapatan operasional dan biaya operasional masing-masing. Standardisasi Z-Score mengubah data menjadi distribusi normal standar dengan rata-rata 0 dan standar deviasi 1, menghilangkan dampak dimensi dan orde magnitudo yang berbeda, sehingga data antar perusahaan dapat dibandingkan.

  3. Regresi linear: Ambil pendapatan operasional yang telah distandardisasi sebagai variabel dependen, dan lakukan regresi linear ordinary least squares (OLS) pada biaya operasional yang telah distandardisasi. Buat model: $Revenue_i = \alpha_i + \beta_i Cost_i + \epsilon_i$. Tujuan dari model regresi ini adalah untuk menyesuaikan hubungan linear antara pendapatan operasional dan biaya operasional historis.

  4. Ekstraksi residual: Dapatkan nilai residual $\epsilon_0$ dari model regresi pada kuartal terakhir (yaitu, kuartal 0, i=0). Nilai residual ini adalah nilai faktor perubahan efisiensi operasional pada hari tersebut. Residual positif menunjukkan bahwa efisiensi operasional pada kuartal tersebut lebih tinggi dari level historis, dan residual negatif menunjukkan bahwa efisiensi operasional pada kuartal tersebut lebih rendah dari level historis.

  5. Penjelasan faktor: Ukuran nilai faktor mewakili sejauh mana efisiensi operasional kuartal menyimpang dari tren historis. Nilai faktor positif menunjukkan bahwa efisiensi operasional kuartal telah meningkat. Semakin besar nilai faktor, semakin besar peningkatannya. Sebaliknya, nilai faktor negatif menunjukkan bahwa efisiensi operasional kuartal telah menurun. Semakin kecil nilai faktor, semakin besar penurunannya.

Nilai faktor ini dapat membantu investor menilai tren perubahan jangka pendek efisiensi operasional perusahaan, sehingga membantu keputusan investasi.

Related Factors