Factors Directory

Quantitative Trading Factors

Rasio Bullish/Bearish

Technical Factors

factor.formula

BR(N) = ∑(MAX(0, HIGH - CLOSE[1]), N) / ∑(MAX(0, CLOSE[1] - LOW), N)

Indikator BR menghitung rasio dari jumlah kekuatan long terhadap jumlah kekuatan short dalam N hari perdagangan terakhir. N adalah periode lookback, yang secara default adalah 20.

  • :

    Periode lookback merepresentasikan jumlah hari perdagangan yang digunakan untuk menghitung indikator BR. Biasanya antara 10 dan 30, dan nilai default adalah 20. Periode yang lebih pendek lebih sensitif terhadap fluktuasi harga, sementara periode yang lebih panjang lebih halus.

  • :

    Harga tertinggi pada hari tersebut

  • :

    Harga penutupan hari sebelumnya

  • :

    Harga terendah pada hari tersebut

factor.explanation

Rasio Proporsi Beli-Jual Bollinger (BR) mengukur kekuatan relatif posisi long dan short di pasar dengan mengkuantifikasi rentang fluktuasi harga harian relatif terhadap harga penutupan hari sebelumnya. Secara spesifik:

  • Pembilang (∑(MAX(0, HIGH - CLOSE[1]), N)): mengukur sentimen sisi long, dihitung sebagai jumlah harga tertinggi harian yang lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya selama N hari perdagangan terakhir. Jika harga tertinggi harian lebih rendah atau sama dengan harga penutupan hari sebelumnya, kontribusinya adalah 0, yang mengindikasikan bahwa posisi long tidak memiliki keuntungan pada hari itu.

  • Penyebut (∑(MAX(0, CLOSE[1] - LOW), N)): mengukur sentimen sisi short, dihitung sebagai jumlah harga tertinggi harian yang lebih tinggi dari harga terendah harian selama N hari perdagangan terakhir. Jika harga terendah harian lebih tinggi atau sama dengan harga penutupan hari sebelumnya, kontribusinya adalah 0, yang mengindikasikan bahwa posisi short tidak memiliki keuntungan pada hari itu.

Interpretasi indikator BR:

  • Nilai BR tinggi: Menunjukkan bahwa pihak bullish relatif kuat, pasar mungkin mengalami overbought, dan harga saham mungkin menghadapi risiko koreksi. Terutama ketika nilai BR meningkat dengan cepat, ini mungkin mengindikasikan kenaikan harga saham yang berlebihan dalam jangka pendek.
  • Nilai BR rendah: Menunjukkan bahwa pihak bearish relatif kuat, pasar mungkin mengalami oversold, dan harga saham mungkin memiliki peluang untuk rebound. Terutama ketika nilai BR lebih rendah dari 1, ini mungkin mengindikasikan penurunan harga saham yang berlebihan.
  • Menggabungkan indikator BR dengan indikator AR: Indikator BR sering digunakan bersamaan dengan indikator AR untuk menilai tren pasar dengan lebih akurat. Ketika BR dan AR keduanya berada dalam kondisi penurunan tajam, ini mungkin mengindikasikan bahwa harga saham akan mencapai puncaknya; ketika BR lebih rendah dari AR dan AR rendah (misalnya, < 50), ini mungkin mengindikasikan bahwa harga saham telah mencapai titik terendah; ketika BR naik dengan cepat dan AR berada dalam kondisi konsolidasi atau penurunan, ini mungkin mengindikasikan bahwa harga saham sedang naik; ketika BR lebih tinggi dari AR dan berubah menjadi lebih rendah dari AR, ini mungkin merupakan sinyal beli; ketika BR mencapai puncak dan turun tajam (misalnya, penurunan melebihi 50), ini juga mungkin merupakan peluang berburu diskon.

Keterbatasan indikator BR:

  • Histeresis: Sebagai indikator teknikal, indikator BR memiliki histeresis tertentu dan tidak dapat memprediksi tren harga di masa depan secara akurat.

  • Sinyal palsu: Indikator BR mungkin menghasilkan sinyal palsu, sehingga perlu dikombinasikan dengan indikator lain dan kondisi pasar untuk penilaian yang komprehensif.

  • Sensitivitas parameter: Hasil indikator BR sensitif terhadap pilihan periode lookback N, sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi pasar yang berbeda.

Related Factors