Factors Directory

Quantitative Trading Factors

Guncangan Likuiditas Kondisional

Faktor Likuiditas

factor.formula

Guncangan likuiditas saham i pada waktu t dapat dinyatakan sebagai suku residual dari model deret waktu berikut:

di mana:

  • :

    Indeks ilikuiditas Amihud dari saham i pada waktu t. Semakin besar indeks, semakin buruk likuiditas saham.

  • :

    Suku konstanta dari deret waktu indikator ilikuiditas saham i, merepresentasikan tingkat rata-rata ilikuiditas jangka panjang dari saham.

  • :

    Koefisien autoregresi orde pertama dari deret waktu indikator ilikuiditas saham i, mengukur dampak indikator ilikuiditas periode sebelumnya terhadap indikator ilikuiditas periode saat ini.

  • :

    Suku residual saham i pada waktu t-1, merupakan nilai guncangan likuiditas periode sebelumnya.

  • :

    Koefisien rata-rata bergerak orde pertama dari deret waktu indikator ilikuiditas saham i, mengukur dampak guncangan likuiditas pada periode sebelumnya terhadap indikator ilikuiditas pada periode saat ini.

  • :

    Guncangan likuiditas saham i pada waktu t, juga merupakan suku residual dari model deret waktu. Semakin besar nilainya, semakin buruk likuiditas saat ini dari yang diharapkan.

factor.explanation

Faktor guncangan likuiditas kondisional memprediksi tingkat likuiditas saham dengan membangun model deret waktu (biasanya ARMA(1,1)), dan mengukur guncangan likuiditas dengan selisih antara likuiditas aktual dan likuiditas yang diprediksi (yaitu, suku residual). Guncangan positif mengindikasikan bahwa likuiditas saham lebih buruk dari yang diharapkan, dan guncangan negatif mengindikasikan bahwa likuiditas saham lebih baik dari yang diharapkan. Faktor ini menangkap risiko perubahan mendadak dalam likuiditas jangka pendek di pasar dan biasanya berkorelasi negatif dengan imbal hasil saham di masa depan, yang mengindikasikan bahwa ketika likuiditas tiba-tiba memburuk, imbal hasil saham di masa depan diperkirakan akan menurun. Keunggulan faktor ini adalah tidak hanya memperhitungkan tingkat likuiditas, tetapi juga perubahan dinamis dan komponen likuiditas yang tidak dapat diprediksi, sehingga lebih efektif memprediksi imbal hasil saham.

Related Factors