Faktor ini didasarkan pada analisis teks berita. Faktor ini menangkap potensi efek difusi informasi dan perubahan korelasi industri di pasar dengan menghitung perubahan bulan-ke-bulan dalam jumlah industri yang muncul dalam laporan berita dengan saham tertentu. Ketika suatu saham sering muncul di berita dengan beberapa industri, hal ini dapat mengimplikasikan bahwa koneksi bisnis perusahaan, hubungan rantai pasokan, atau interaksi sentimen pasar dengan industri-industri ini semakin kuat. Di pasar saham A, diamati bahwa faktor ini berkorelasi negatif dengan imbal hasil di masa depan, yang mungkin mencerminkan bahwa ketika suatu saham muncul di berita dengan lebih banyak industri, hal itu sering disertai dengan perhatian pasar yang lebih tinggi, dan perhatian yang tinggi mungkin tidak kondusif untuk kelebihan imbal hasil harga saham dalam jangka pendek. Sebaliknya, ketika suatu saham muncul di berita dengan lebih sedikit industri, ini mungkin berarti bahwa perhatian pasar terhadapnya telah menurun, tetapi mungkin ada peluang untuk kelebihan imbal hasil. Oleh karena itu, faktor ini dapat digunakan sebagai indikator terbalik untuk perkiraan imbal hasil jangka pendek, sekaligus mencerminkan persepsi investor dan perubahan yang diharapkan dalam arus informasi saham.